MUSEUM PANGERAN DIPONEGORO : Daya Tarik
Museum Pangeran Diponegoro - merupakan salah satu warisan sejarah yang ada di Yogyakarta. Museum ini didirikan untuk mengenang jasa Pangeran Diponegoro dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Museum ini didirikan oleh Mayjen TNI Surono kemudian dilanjutkan oleh Mayjen TNI Widodo. Museum ini diresmikan oleh Jenderal TNI (purnawirawan) Soeharto pada tanggal 9 Agustus 1969. Di dalam museum ini disimpan berbagai koleksi benda sejarah.
Daya Tarik
- Bekas Tempat Tinggal Pangeran Diponegoro
Sebelum menjadi museum, bangunan ini adalah tempat tinggal Pangeran Diponegoro beserta keluarganya. Sebelum dijadikan museum, para pelopor meminta izin terlebih dahulu kepada ahli waris Pangeran Diponegoro dan pada akhirnya ahli waris tersebut menyetujui bahwa tanah peninggalan tersebut dijadikan monumen dan museum. Museum ini berdiri di tanah seluas 2 hektar dengan bangunan arsitektur Jawa.
- Pendapa dan Pringgitan
Di museum ini terdapat pendapa dan pringgitan. Di depan dan sebelah timur pendopo terdapat dua senjata meriam serta ada berbagai macam peralatan rumah tangga seperti canting, teko, dan bokor. Pringgitan adalah ruang yang menghubungkan antara pendapat dan ruang utama sebuah rumah. Di dalam ruangan tersebut terdapat banyak benda bersejarah jenis senjata tradisional seperti tombak, keris, panah, pedang, dan sebagainya.
- Dinding Berlubang
Di dalam museum terdapat sebuah dinding yang berlubang. Dinding tersebut menjadi jalan keluar Pangeran Diponegoro untuk meloloskan diri dari penjajah Belanda.
- Barang Peninggalan Sri Sultan Hamengkubuwono II
Selain benda peninggalan dari Pangeran Diponegoro, di museum ini juga terdapat beberapa koleksi barang peninggalan Sri Sultan Hamengkubuwono II, orang nomor satu di Yogyakarta pada kala itu. Barang peninggalannya mencapai lebih dari 100 koleksi. Namun yang paling terkenal adalah ketipung dan wilahan bonang penembung yang terbuat dari kayu dan perunggu berwarna merah-kuning.
Fasilitas
Beberapa fasilitas yang terdapat di museum ini adaah sebagai berikut :
- Loket Tiket
- Area Parkir
- Guide Tour
- Toilet
- Warung Makan Di Sekitar Museum
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk
Museum ini buka pukul 08.30 – 14.00 WIB pada hari Senin – Kamis dan pukul 08.30 – 13.00 WIB pada hari Jumat – Sabtu. Untuk dapat berkunjung ke museum ini, Anda cukup membayar seikhlasnya. Namun apabila Anda membawa kendaraan, tentu saja ada biaya parkir tersendiri, yaitu Rp. 2000 untuk kendaraan roda dua dan Rp. 5000 untuk mobil.
Akses dan Rute
Akses untuk menuju ke lokasi ini sangat mudah, karena lokasi museum masih berada di wilayah Kota Yogyakarta. Rute menuju ke museum dari Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta menuju ke barat ke Jl KH. Ahmad Dahlan, kemudian lurus menuju ke Jl HOS Cokroaminoto. Anda bisa menyusuri sepanjang Jl HOS Cokroaminoto sampai bertemu pertigaan SPBU. Dari pertigaan tersebut belok ke kiri menuju ke Jl Tegalrejo, silahkan bisa mengikuti jalan utama, museum terletak di Jl Tegalrejo.
Tips Wisata
- Pastikan tubuh Anda dan kerabat dalam kondisi sehat.
- Bawalah perlengkapan traveling termasuk handphone dan kamera untuk mengabadikan foto di tempat ini.
- Pahamilah setiap penjelasan tentang benda-benda sejarah, apabila perlu catat bagian – bagian penting dari penjelasan. Agar ketika pulang, Anda mendapatkan wawasan tambahan tentang sejarah negeri kita.
- Tetaplah jaga kebersihan dan patuhilah peraturan museum.
Dari berbagai macam lokasi yang ditawarkan oleh Yogyakarta, objek wisata Museum Pangeran Diponegoro bisa menjadi rekomendasi ketika Anda ingin berwisata di Yogyakarta. Untuk itu tidak perlu berlama-lama lagi yuk segera agendakan liburan Anda sekarang juga dengan menyewa salah satu homestay di Jogja agar wisata Anda lebih menyenangkan.
- 18 April 2020
- 2,346 kali
Belum Ada Komentar Mengenai Post Ini... Jadilah Yang Pertama... ^_^